Kamis, 23 Juli 2015

Kiss: just for you



Kalo bicara soal SMA, aku baru sadar ternyata banyak banget kenangan emosi disaat-saat itu. Perasaan suka, benci, takut, tersaingi. Gado-gado deh pokoknya. Kalian ngerasain hal yang sama ga? :D
Ada satu hal yang tak pernah aku lupa sampai sekarang. Aku tidak tahu apakah dia juga masih ingat. Ga penting-lah. Biarin aja. Ga peduli dia masih ingat atau tidaknya, yang jelas aku masih ingat banget detail kejadian saat itu. Tapi aku pikir dia sepertinya sudah lupa. Atau dia tidak pernah mengingat masa itu. Karena, yah, buat cowok seperti dia, yang, maaf ya, agak playboy, mungkin kenangan itu ga ada artinya buat dia. Hal sepele mungkin buat dia.
Tapi bagiku, seseorang yang tak pernah mengenal perasaan itu sebelumnya itu adalah hal, ya bisa dikatakan, yang agak luar biasa sepertinya. Buktinya aku ingat sampai sekarang. Dari cuaca diluar saat itu, dan detail lainnya. Aku masih ingat. Ah! Ya sudahlah. Itu juga bukan hal pentingnya. Intinya adalah semenjak masa-masa sekolah sebelumnya aku tidak pernah yang namanya punya teman dekat cowok. Duduk bersebalahan dengan laki-laki juga sebelumnya ga pernah. Apalagi diisengin sama cowok yang bikin baper gitu, ga pernah. Kalo misalnya nih, ya, tiba-tiba ada cowok yang duduk disebelahku, itu bikin aku salting banget. Kaku dan ga tau mau ngapain.
Yah! Bener! Waktu SMP sampai SMA itu aku cupu BGT. Mungkin SMA kali ya, yang aku cupu banget-bangetnya. Soalnya waktu SMP kalo aku dibilangin cupu banget, aku masih pernah nge-bully teman. Cowok lagi. Tapi tetap ya, yang namanya duduk bersebelahan atau diisengin cowo yang pake baper itu ga pernah.
Well, balik lagi ke cerita cowok yang bikin baper tadi ya.
Cowok itu tiba-tiba saja ditakdirkan menjadi teman sebangku ku. Otomatis-lah ya, aku si gadis pemalu yang bakal kaku kalo duduk bersebelahan sama cowo ga bisa ngelakuin apa-apa. Bahkan saat itu aku ga berani memutar kepala ku untuk sekedar melihat tampang teman sebangku ku itu.
Lalu, tanpa ku sadari dia beri aku ‘kiss’. Kiss, iya kiss. Dan tau ga, katanya “just for you”.
Ya, ampun! Aku hanya bisa berkata-kata dalam hati. Tak berani menatap dia. Setelah dia minta ’kiss’ balik sama aku, dia malah ketawa ngakak sama temannya. Aish! Sempurnalah kaku ku saat itu.
Eitz! Jangan mikir aneh-aneh dulu. ‘Kiss’ yang aku maksud itu, itu lho! Permen yang bisa ngomong itu, lho! Yang banyak macam kata-kata di belakang bungkusnya. Nah, itu yang dia kasih ke aku. Dan dibalik bungkus permen kiss yang dia beri pada ku, kata-katanya adalah: just for you.
Alamak! Apa maksudnya coba?! Setelah dia kasih, habis itu dia minta balik dan ketawa ngakak setelah itu sama temannya.
Ah! Ga ada waktu buat mikirin alasannya. Aku terlalu ketakutan saat itu. Tanpa pikir panjang, aku langsung minta change tempat duduk pada teman ku yang duduk di meja yang bersebelahan dengan meja ku. Lebih baik aku duduk sendiri dibanding bersebelahan dengan cowok iseng macam dia.
Tindakan ini bukan overacting. Berada di posisi sebagai seorang gadis seperti ku saat itu, mengahdapi keisengan cowok seperti dia bukan hal yang mudah. Bisa membuat hari-hari ku disekolah tidak tenang. Atau bisa-bisa aku malah bakal jadi suka sama dia dan akhirnya adalah kami jadian. Oh! NO!
Ah! Punya teman dekat seperti dia, siapa sih yang ga mau. Jujur, ku akui itu. Dia good looking. Masuk kategori cute-lah. Pintar juga. Belakangan aku tahu dia pintar melukis. Dia juga pinter nyanyi. Buktinya dia vokalis band-nya bersama beberapa teman kelas yang lain. Wow! Mau tidak mau aku harus mengakui: He is my style.
But, the answer is still NO. Aku tak bisa membiarkan itu terjadi. Biar pun nanti aku jadi suka sama dia, yang penting aku tidak jadian dengannya. Itu prinsip bagiku. Dan benar, aku termasuk kategori makhluk yang tidak menyetujui hubungan semacam itu. Aku lebih memilih menyimpan ngilu perasaan yang terpendam dibanding dimabuk cinta berbalas yang tak halal. Karena itu akan lebih menyakitkan sekali saat kisahnya berakhir ditengah jalan. Ditambah lagi Sang Pemilik cinta juga ga bakal rela jika cinta diperlakukan semudah itu. Diperlakukan dengan cara yang tak benar seperti itu.
"Mengembalikan cinta yang membuat ngilu hati saat tak berbalas pada Sang Pemilik Cinta, seribu kali lebih menenangkan dibanding cinta berbalas yang tak halal."